MAJENE,SEBELAS.ID — Tepat setahun lalu gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo mengguncang kabupaten Majene (14 Januari 2021), namun rupanya duka itu tak kunjung usai, ratusan bangunan rata dengan tanah akibat bencana alam ini, tak terkecuali bangunan SDN 028 Aholeang.
Sebanyak 50 orang siswa siswi dari 6 kelas terpaksa belajar di tenda darurat akibat gempa bumi yang menghancurkan bangunan sekolah miliknya
Harapan untuk kembali bersekolah rupanya harus dikubur untuk beberapa waktu sebab bupati Majene Achmad sukri Tammalele mengatakan pembangunan sekolah membutuhkan proses yang lama.
” InsyaAllah kita akan bangun, tapi masih lama karena banyak aturan yang harus dijalankan ” Ungkapnya yang ditemui di lokasi pengungsian Aholeang Jumat (14/01)
Sementara itu kepala sekolah SDN 028 Aholeang mengatakan saat ini jumlah siswa SDN 028 Aholeang sebanyak 50 orang yang disebar di beberapa titik tenda pengungsian
” 50 orang siswa dan proses belajarnya disebar di beberapa titik tenda dan mushola ” Ujarnya
Ia berharap kepada pemerintah agar segera membangun bangunan permanen agar siswa tak lagi kepanasan saat belajar.
Sedangkan seorang siswa kelas 6 SD Alia septi merasa tidak nyaman saat belajar di tenda darurat karena panas dan beberapa tenda sudah bocor.
” Tidak enak belajar di tenda karena panas, semoga segera dibangun sekolah bagus” Tutupnya