Jumat, 27 Mei 2022
Sebelas.id
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
    • Hukum
    • Kriminal
    • covid19
    • Opini
    • Mamuju
  • Pedoman Cyber
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Disclaimer
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
    • Hukum
    • Kriminal
    • covid19
    • Opini
    • Mamuju
  • Pedoman Cyber
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Disclaimer
No Result
View All Result
Sebelas.id
No Result
View All Result
Home Opini

Landscape Geopolitik Pasca Huntington

Oleh: Surya Permana

Juli 8, 2021
in Opini
Landscape Geopolitik Pasca Huntington

Foto Surya Permana

121
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

PASCA Perang Dunia, setalah bangsa-bangsa menaklukan ekspansi poros fasisme, keadaan geopolitik global dihadapkan pada pertarungan ideologi Komunisme vs Kapitalisme. Perang dingin (Cold War) antara negara komunis dengan negara kapitalis. Kemudian perang dingin itu berakhir dengan satu tesis fukuyama “The end of history”. Berakhirnya sejarah dalam mencapai puncak.

Dalam perspektif Hegelian perjalanan dialektika sejarah roh mencapai pucak kesempurnaan. Liberalis-Kapitalis. Di Uni Soviet Michael Gorobacev melakukan reformasi keterbukaan dan disentralisasi kekuasaan ‘Glasnot Perestroica’, yakni peristiwa puncak berakhirnya cold war adalah perayaan runtuhnya tembok Berlin yang memisahkan Jerman Timur (Komunis) dengan Jerman Barat (Liberal Kapitalis) .
Grup Band musik dunia Scorpion tampil konser di Berlin membawakan lagu epic wind of change.

Sekitar 1 Dekade tesis The end of history berjalan mulus. Di Eropa terjadi Revolusi Warna yaitu berdirinya negara-negara yang memisahkan diri dari induknya negara Komunis.

Baca Juga

Pemuda Majene, Tantang Bupati _ Wakil Bupati Wujudkan Kota Pendidikan

MANUSIA-MANUSIA TELANJANG

Namun kemudian tesis The end history ditantang oleh tesis berbeda dari Huntington yaitu “The clash of civilization”, Benturan peradaban, antara barat dengan timur (Islam).

Amerika, tersita perhatiannya pada tesis benturan peradaban itu. Dimulai dengan serangan bom di menara kembar WTC Amerika pada tahun 2001 yang kemudian membuat Amerika mendeklarasikan War on Teror (WOT). Itu seperti menguatkan hipotesa Huntington terkait benturan peradaban tersebut.

AS mengambil tindakan melakukan serangan terhadap Afghanistan, lalu Irak (Saddam Husein), selama 2 dekade lebih Amerika terjerat terhadap tesis itu, seolah-olah tidak ada lagi yang bisa diurus Amerika Serikat selain umat Islam dan terorisme.

Pada era Perang Dingin US memainkan Devil Games dengan membangun hubungan kerjasama dengan Saddam Husein di Irak dan Mujahidin di Afganistan. US bersama Saddam menghalau pengaruh Revolusi Iran yang dekat dengan Komunis. Bersama Mujahidin mengusir Uni Soviet dari Afganistan. Semuanya berubah tatkala sudah tak ada kepentingan. Afganistan dan Irak kemudian diinvasi US.

Namun saat ini US telah meninggalkan Afganistan dan mungkin akan menimbulkan perubahan baru dalam geopolitik. Di Irak sendiri sepeninggal Saddam kekuatan politik di Irak didominasi Syiah dan meluas ke Syiria setelah takluknya ISIS.

Pola pikir Amerika menjadi problem negara demokrasi di seluruh dunia dalam menghadapi Islam politik, terorisme dan radikalisme. Banyak negara yang terjebak problem menguatnya Islam politik, radikalisme dan terorisme. Bila berkaca pada pengalaman US maka banyak negara akan mengalami stagnasi seperti yang dialami US. Lebih berat lagi kalo masih negara berkembang.

Tatkala Amerika Serikat gamang menghadapi semua itu, China Bangkit. Meski masih menerapkan ideologi Marxisme dan Leninisme, China tak menjadi hitungan US untuk dianggap berbahaya karena US mengganggap China telah melakukan keterbukaan Ekonomi semenjak Deng Xio Ping naik tahta. Deng juga berkomitmen untuk secara perlahan melakukan keterbukaan politik.

Fukuyama dan Huntington sama sekali gak menghitung China. Sementara US sibuk war on teror, China fokus memajukan ekonomi, mengumpulkan kekayaan dan mengembangkan teknologi selama 2 dekade terakhir ini. Sekarang China menjadi negara perekonomian terbesar kedua dan sebentar lagi menuju yang pertama.

Tatkala China sudah makin kaya dan maju teknologinya mereka mulai tancapkan pengaruh politik dengan klaim nine dash line (sembilan garis putus) di Laut China Selatan dan membangun pulau baru yang dijadikan pangkalan militer.

Baru-baru ini mereka mengakuisisi Hongkong yang waktu Deng memimpin rencana akan dilepas penuh mandiri. Dalam pidato 100 tahun perayaan partai Komunis China Xi Jinping kembali lagi meneguhkan akan menyatukan Taiwan ke dalam China. Dunia goncang dengan geliat naga setelah lama terjebak masalah war on teror.

Dalam rangka mengembangkan ekonominya lebih ekspansif dan meluaskan pengaruh ke negara lain meluncurkan program OBOR (One Belt One Road) dengan bekerjasama dan memberikan bantuan pembangunan infrastruktur, militer China juga terus melakukan moderinisasi Alutsista yang menyaingi peralatan tempur Barat. Barat menduga di balik OBOR adalah pembangunan instalasi militer. Xi Jinping meneguhkan apa yang mereka lakukan adalah untuk melaksanakan tujuan Sosialisme Yang Berkarakter China Untuk Era Baru ( Socialisme With Chinese Characteristic For a New Era).

Negara G7 resah dengan dominasi OBOR China dengan respon membuat tandingan Build Back Better World yang memberikan bantuan serupa dengan OBOR ke negara Lain. BBBW ditawarkan Presiden Amerika Joe Biden dalam pertemuan G7. Keadaan geopolitik dapat dilihat trendnya ke depan pada kompetisi Barat vs China dengan Islam politik sebagai shadow power yang membayangi.

Negara berkembang harus segera melakukan konsolidasi kebangsaan dan menyusun rencana jangka panjang pembangunan manusia dan infrastruktur yang mandiri. Problem war on teror harus segera dituntaskan tak boleh menjadi sumber perpecahan. Perlu juga mereview manfaat Demokrasi Liberal yang membuat daya tahan bangsa menurun.

ShareTweetShare
Previous Post

Wabup Majene Hadiri Pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap II (5 Paket) Tahun 2021

Next Post

Diberitakan Terima Uang Pengembang, Amril Lakukan Klarifikasi

Related Posts

Pemuda Majene, Tantang Bupati _ Wakil Bupati Wujudkan Kota Pendidikan

Pemuda Majene, Tantang Bupati _ Wakil Bupati Wujudkan Kota Pendidikan

Juni 27, 2021
MANUSIA-MANUSIA TELANJANG

MANUSIA-MANUSIA TELANJANG

Januari 3, 2021
Next Post
Diberitakan Terima Uang Pengembang, Amril Lakukan Klarifikasi

Diberitakan Terima Uang Pengembang, Amril Lakukan Klarifikasi

Terpilih Kades Bababulo, Arsil: Kemenangan Masyarakat

Terpilih Kades Bababulo, Arsil: Kemenangan Masyarakat

270 Juta Orang Tertipu, Menunggu Hukuman Seharga Dua Triliun

270 Juta Orang Tertipu, Menunggu Hukuman Seharga Dua Triliun

Diduga Langgar Pasal 161 UU No. 3 Tahun 2020, Inaker Tempuh Jalur Hukum

Diduga Langgar Pasal 161 UU No. 3 Tahun 2020, Inaker Tempuh Jalur Hukum

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Anak Gubernur Sulbar, Masuk Daftar yang Dipanggil KPK

Anak Gubernur Sulbar, Masuk Daftar yang Dipanggil KPK

April 13, 2022
Dinilai Gagal Pimpin RSUD Majene, dr. Yupie Diminta Mundur Dari Jabatan

Dinilai Gagal Pimpin RSUD Majene, dr. Yupie Diminta Mundur Dari Jabatan

Februari 18, 2022
Terpilih Kades Bababulo, Arsil: Kemenangan Masyarakat

Terpilih Kades Bababulo, Arsil: Kemenangan Masyarakat

Agustus 3, 2021
Jelang Hari Valentine, Penjualan Kondom dan Cokelat Meningkat

Jelang Hari Valentine, Penjualan Kondom dan Cokelat Meningkat

Februari 15, 2022
KPK Panggil Anggota dan Mantan DPRD Polman, Dugaan Gratifikasi Menyeruak

KPK Panggil Anggota dan Mantan DPRD Polman, Dugaan Gratifikasi Menyeruak

April 13, 2022
Pelaksanaan Posyandu Rutin dan Pemberian Vitamin

Pelaksanaan Posyandu Rutin dan Pemberian Vitamin

0
Tegas Pelanggar Prokes Malam Pergantian Tahun, Polda Sulbar Lakukan Patroli Keliling

Tegas Pelanggar Prokes Malam Pergantian Tahun, Polda Sulbar Lakukan Patroli Keliling

0
Proyek Batang Hari Mendapat Apresiasi dari Tokoh Masyarakat

Proyek Batang Hari Mendapat Apresiasi dari Tokoh Masyarakat

0
Tak Diketahui Penyebabnya, Seorang Pemuda Tewas

Tak Diketahui Penyebabnya, Seorang Pemuda Tewas

0
Dinilai Rapid Tes Tidak Akurat, dr. Didi Usulkan Antigen

Dinilai Rapid Tes Tidak Akurat, dr. Didi Usulkan Antigen

0
Pelaksanaan Posyandu Rutin dan Pemberian Vitamin

Pelaksanaan Posyandu Rutin dan Pemberian Vitamin

Mei 26, 2022
Puskesmas Banggae I Intens Edukasi Orang Tua Murid Keamanan Vaksin Anak

Puskesmas Banggae I Intens Edukasi Orang Tua Murid Keamanan Vaksin Anak

Mei 26, 2022
Pimpin Rapat Monev Kolektor Parkir, Ahmadiah: Dishub Tingkatkan Kedisiplinan dalam Bertugas

Pimpin Rapat Monev Kolektor Parkir, Ahmadiah: Dishub Tingkatkan Kedisiplinan dalam Bertugas

Mei 25, 2022
Kuasa Hukum Sebut PT. PCN Hutang 106 Miliar Kepada PT.PAR B69 dan Sedang Dalam Proses PKPU

Kuasa Hukum Sebut PT. PCN Hutang 106 Miliar Kepada PT.PAR B69 dan Sedang Dalam Proses PKPU

Mei 24, 2022
Coffe Morning, Ardiansyah: OPD Harus Konsen Tindaklanjuti Hasil Rekomendasi BPK RI

Coffe Morning, Ardiansyah: OPD Harus Konsen Tindaklanjuti Hasil Rekomendasi BPK RI

Mei 24, 2022

Recent News

Pelaksanaan Posyandu Rutin dan Pemberian Vitamin

Pelaksanaan Posyandu Rutin dan Pemberian Vitamin

Mei 26, 2022
Puskesmas Banggae I Intens Edukasi Orang Tua Murid Keamanan Vaksin Anak

Puskesmas Banggae I Intens Edukasi Orang Tua Murid Keamanan Vaksin Anak

Mei 26, 2022
Pimpin Rapat Monev Kolektor Parkir, Ahmadiah: Dishub Tingkatkan Kedisiplinan dalam Bertugas

Pimpin Rapat Monev Kolektor Parkir, Ahmadiah: Dishub Tingkatkan Kedisiplinan dalam Bertugas

Mei 25, 2022
Kuasa Hukum Sebut PT. PCN Hutang 106 Miliar Kepada PT.PAR B69 dan Sedang Dalam Proses PKPU

Kuasa Hukum Sebut PT. PCN Hutang 106 Miliar Kepada PT.PAR B69 dan Sedang Dalam Proses PKPU

Mei 24, 2022

@2020, Sebelas.id All Rights Reserved

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
    • Hukum
    • Kriminal
    • covid19
    • Opini
    • Mamuju
  • Pedoman Cyber
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Disclaimer

© 2021 Sebelas.id