Sebelas.id – Salah satu upaya menekan laju pertumbuhan korban terpapar covid 19 Kota Batam, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi telah mengusulkan pada Pemerintah Provinsi Kepri, agar setiap orang yang masuk ke Batam, melalui jalur Bandara Hang Nadim Batam, maupun Pelabuhan Domestik luar provinsi, harus melengkapi diri dengan hasil pemeriksaan Rapid Test Antigen.
Namun lanjut Didi, usulan tersebut belum diaminkan oleh pihak Pemerintah Provinsi Kepri, dan masih mempertahankan hasil no reaktif rapid tes sebagai syarat kelengkapan kesehatan untuk bisa masuk ke Batam maupun Kepri.
“Padahal kalau kita bandingkan tingkat keakuratannya, rapid tes antigen jauh lebih akurat, karena dia menggunakan metode pengambilan sample di pangkal hidung,” ungkap Capt Corona Batam ini.
Sedangkan Rapid Tes yang saat ini dipergunakan sebagai sarat, lanjut Didi, hanya mendeteksi antibodi, dan tidak khusus untuk mengetahui ada atau tidaknya virus corona di dalam tubuh.
“Inikan (rapid tes) dilakukan untuk langkah awal, disaat belum ada tes cepat yang bisa mengetahui orang tersebut terpapar virus corona atau tidak, jadi diambi lah petunjuknya dari suhu tubuh dan antibodi, kalau antibodi orang tersebut lemah, maka hasilnya akan Reaktif dan diwajibkan untuk lakukan swab tes,” sebutnya.
Nah, kalau saat ini sudah ada yang lebih akurat, dan cepat, maka lanjut Didi, seharusnya pemerintah meninggalkan cara lama dan memberlakukan Rapid Tes Antigen.
“Ini akan lebih menyelamatkan masyarakat Batam dan Kepri umumnya, dari terpapar virus corona yang kemungkinan dibawa oleh para pendatang,” beber dokter yabg hobby gowes ini.
Terkait masalah harga, Didi menjelaskan Rapit Tes Antigen tidak mahal, bahkan pemerintah pusat sudah mengeluarkan standar harga tertinggi.
“Saya yakin, harganya pasti turun. Yang kita butuhkan adalah keakuratan hasil tesnya, itu yang nomor satu, agar tidak masuk legi virus corona ke Batam dan Kepri ini, sehingga kita bisa fokus selesaikan kasus di dalam,” ungkapnya
Terkait virus corona varian baru yang kini lagi heboh di Inggris, Didi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terlalu takut.
“Itu masih sama juga, cara penularannya sama, tingkat kematian yang ditimbulkan juga tak ada beda, jadi kita tak boleh terlalu takut, cukup jalankan protokol kesehata , cuci tangan, jaga jaran dan pakai masker,” imbaunya