MAJENE — Jajaran pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Majene kembali melaksanakan coffe morning. Kegiatan itu dilaksanakan di kantor Bupati Majene. Senin, 23 Mei 2022.
Dalam pelaksanaan coffe morning, ada tiga point penting yang menjadi isu pembahasan dalam kegiatan tersebut.
Pertama terkait alur koordinasi dan hubungan kerja asisten dan staf ahli terhadap perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Majene sesuai SK Bupati tahun 2020. Diharapkan agar tiap OPD memahami topuksinya dan mengambil peran sesuai dengan alur koordinasi. Kedua sekaitan dengan Predikat WTP atas LKPD kabupaten Majene tahun 2021 yang berhasil di pertahankan 7 kali berturut-turut.
Sekertaris Daerah (Sekda) kabupaten Majene Ardiansyah yang memimpin kegiatan tersebut menyebutkan agar organisasi perangkat daerah (opd) tetap konsen menindaklanjuti hasil rekomendasi BPK RI Sulbar. Khususnya di Inspektorat dan BKAD.
“Alhamdulillah berkat kerjasama semua stakeholder terkait, kita sudah mempertahankan opini WTP ke 7 kalinya, tetapi poinnya ada di 60 hari sejak hari ini, untuk menindak lanjuti temuan BPK RI, utamanya Inspektorat dan BKAD, tolong di tugaskan staf dan lainnya yang paham semua tindak lanjut BPK.” Ungkapnya
Sementara itu, mantan Sekda Mamasa itu juga merinci penghargaan di tingkat Regional dan Nasional baik yang telah di raih dan yang masih dalam penilaian diantaranya :
1. BKAD Majene Predikat WTP.
2. DPPPA Kabupaten Layak Anak
3. DLHK , sertfikat Adipura, Sekolah Adiwiyata dan Proklim
4. Dinas PP & KB, Stunting, Kampung KB dan
Anugrah Parahita Ekapraya
5. Bapeda, Penghargaan Perencanaan Pembangunan Daerah.
6. Inspektorat, MCP KPK, kapabilitas Apip dan Survey Penilaian Integritas.
7. Diskoperindak UKM, Penilaian Pasar Bersih Indonesia.
8. Dinas Perpusatakaan, Lomba Perpustakaan Desa.
9. Kesbang, Gerakan Nasional Revolusi Mental.
10. Setda, Sakip, LPPD, Penilaian Ombudsman, TPID, Penilaian Reformasi Birokrasi dan Kabupaten Peduli Ham.
11. PMD, Desa Wisata
12. Bapenda TP2DD.
13. Balitbang, Indeks Inovasi Daerah
14. Kominfo & Persandian, Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, saat ini point yang cukup berat ada distunting. Untuk itu, ia berharap agar OPD terintegrasi mulai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Dinas Sosial.(Dinsos), Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, serta Bappeda harus turun ke lokasi dan lapangan guna melakukan pembinaan.
Meski demikian ia juga berharap untuk lebih serius dalam mewujudkan realisasi program, termasuk untuk penjaringan penghargaan yang masih berlangsung seperti TP2DD, Desa Wisata, Perpustakaan Desa, Indeks Inovasi Daerah dan lainnya, agar bekerja serius karna mempertahankan lebih sulit dari pada mengejarnya.
“Mohon keseriusannya, tolong saling membantu jika ada yang membutuhkan data dan informasi harus saling terbuka jangan sampai kita yang sudah hijau penilaian Obmbudsman nya kembali menjadi kuning, termasuk TPID Majene yang tahun lalu monorehkan prestasi nasional yang prestius.” Jelasnya
Ardiansyah pun mengingatkan bahwa OPD, untuk menjaga nama baik Kabupaten Majene, tujuan akhir memang bukan tentang prestasi dan predikat, namun kesejahteraan Majene. Namun jika mampu meraih prestasi, lebih hebat lagi.
Turut hadir dalam kegiatan Coffe Morning tersebut Sekda Majene, Asisten Perekonomian, Asisten Bidang Administrasi Umun, Staf Ahli, para pimpinan OPD dan para Kabag Setda Majene.