MAJENE — Untuk pencapaian target penurunan pravelensi stunting sebesar 11 % di tahun 2026, Wakil Bupati Majene Arismunandar menginstruksikan melalui tim satgas yang terbentuk agar terus melakukan monitoring di setiap Desa yang menjadi lokus Stunting.
Mengingat hal tersebut sangat penting untuk memastikan setiap program intervensi yang dilakukan telah berjalan, sekaligus mengevaluasi dan menjadi bahan pertimbangan untuk aksi aksi yang akan di rancang kedepan.
Keseriusan pemerintah daerah (pemda) dalam persoalan stunting yang tertuang dalam RPJMD kabupaten Majene tahun 2021-2026.
“Target kita sangat jelas dan telah dimasukkan dalam RPJMD tahun 2021-2026, stunting itu berbeda dengan yang lain, semakin naik makin tidak bagus, tapi kalau turun semakin bagus, untuk itu saya harap dari tim yang terbentuk perlu memperbanyak jadwal monitoring ke lokus stunting.
“Jadi untuk memastikan program intervensi yang dilakukan telah berjalan sekaligus bahan masukan kita dalam merancang aksi aksi selanjutnya.” Ucap Aria saat mengikuti kegiatan Uji Petik Penilaian Kinerja Pelaksana Aksi Konvergensi Penurunan Stunting diwilayah Lokus Stunting di Desa Limbua Rabu 25 Mei 2022.
Ia juga mengharapkan kolaborasi dari tiap OPD dan stakeholder lainnya melalui program terpadu dalam rangka penurunan pravelensi stunting. Alumni IPDN ini mencontohkan pada Dinas Pendidikan, intervensi bisa melalui para guru yang memberikan konseling dan edukasi kepada murid muridnya untuk rajin mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Sementara itu, mewakili Kepala Bapeda Sulbar, Ketua tim penilai Hasanuddin Kabid perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah. Bappeda Sulbar menilai Pemerintah daerah Majene sangat serius melakukan berbagai upaya penurunan angka Stunting selama ini.
Apalagi, hasil evaluasi beberapa tahun terakhir, terbukti dua kali Majene mendapatkan penghargaan melalui Perencanaan Pembangunan Daerah nomor kedua setelah Polman dan yang terbaik pertama dalam hal penanganan stunting .
“Saya tidak ragu lagi secara evaluasi beberapa tahun terkahir M Majene sangat serius dalam hal penanganan stunting terbukti dari penghargaan yang diterima.” Ungkap Hasanuddin
Hasanuddin juga menyarankan untuk penilaian perencanan pembangunan daerah ada hal penting yang bisa menjadi fokus pemda salah satunya nilai inovasi melalui duta cegah stunting yang disertai dengan penurunan prevalensi stunting yang signifikan. Tutupnya